Apakah Anda berasumsi bahwa anggota tim Anda terutama didorong oleh faktor eksternal, seperti uang, pengakuan, atau tekanan, sementara Anda lebih termotivasi oleh faktor internal, seperti semangat, minat, atau tujuan? Jika ya, Anda mungkin sedang terjebak dalam jebakan umum yang disebut bias motivasi.
Bias motivasi adalah kecenderungan untuk percaya bahwa orang lain termotivasi oleh alasan ekstrinsik, tetapi kita sendiri termotivasi oleh alasan intrinsik. Bias ini dapat menyebabkan pandangan yang salah tentang perilaku manusia dan kurangnya penghargaan terhadap keragaman motivasi yang dimiliki manusia.
Menurut penelitian oleh psikolog Edward Deci dan Richard Ryan, ada dua jenis motivasi utama: ekstrinsik dan intrinsik.
Motivasi ekstrinsik berasal dari luar individu dan melibatkan hadiah atau hukuman eksternal. Motivasi intrinsik berasal dari dalam individu dan melibatkan melakukan sesuatu untuk kepuasan atau kebahagiaan diri.
Kedua jenis motivasi ini dapat memengaruhi perilaku kita, tetapi memiliki efek yang berbeda pada kinerja, kesejahteraan, dan kreativitas kita.
Motivasi ekstrinsik dapat efektif untuk tugas yang sederhana atau rutin, tetapi juga dapat mengurangi motivasi intrinsik dan mengurangi minat dan kesenangan pada apa yang kita lakukan. Motivasi intrinsik, di sisi lain, dapat meningkatkan keterlibatan, pembelajaran, dan inovasi kita, tetapi juga dapat dipengaruhi oleh konteks sosial dan lingkungan kita.
Sebagai pemimpin, kita perlu menyadari bias motivasi dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi keputusan dan tindakan kita. Berikut adalah beberapa tips untuk membantu Anda menghindari jebakan bias motivasi dan menumbuhkan pemahaman yang lebih seimbang dan bermakna tentang motivasi pada diri sendiri dan orang lain:
Kenali motivasi Anda sendiri.
Luangkan waktu untuk merefleksikan apa yang mendorong Anda untuk melakukan pekerjaan Anda. Apa saja hadiah atau tekanan eksternal yang Anda hadapi? Apa saja sumber kepuasan atau kesenangan internal yang Anda alami? Bagaimana faktor-faktor ini berinteraksi dan memengaruhi perilaku Anda?
Tanyakan anggota tim Anda tentang motivasi mereka.
Jangan berasumsi bahwa Anda tahu apa yang memotivasi mereka berdasarkan preferensi atau stereotip Anda sendiri. Sebaliknya, tanyakan langsung dan dengarkan jawaban mereka dengan pikiran terbuka. Cobalah untuk memahami perspektif dan nilai diri mereka, dan bagaimana mereka berhubungan dengan pekerjaan mereka.
Berikan berbagai dukungan motivasional.
Jangan mengandalkan pendekatan seragam untuk memotivasi tim Anda. Sebaliknya, berikan berbagai dukungan motivasional yang dapat menarik berbagai jenis motivasi. Misalnya, Anda dapat menawarkan hadiah yang adil dan bermakna untuk kinerja yang baik, tetapi juga menciptakan peluang untuk otonomi, penguasaan, dan tujuan di lingkungan kerja Anda.
Dorong motivasi intrinsik.
Meskipun motivasi ekstrinsik dapat berguna untuk beberapa situasi, motivasi intrinsik dapat memiliki efek yang lebih langgeng dan positif pada kinerja, kesejahteraan, dan kreativitas tim Anda. Oleh karenanya, cobalah untuk mendorong motivasi intrinsik dengan membuat pekerjaan Anda lebih menarik, menantang, dan bermakna. Anda juga dapat mendukung motivasi intrinsik tim Anda dengan memberi mereka umpan balik, pengakuan, dan penghargaan atas pekerjaan mereka.
Dengan menghindari jebakan bias motivasi dan mengadopsi pandangan yang lebih seimbang dan bermakna mengenai motivasi, Anda dapat menjadi pemimpin yang lebih efektif dan empatik. Anda juga dapat membantu anggota tim Anda mencapai potensi penuh mereka dan menikmati pekerjaan mereka lebih banyak lagi.
Ingatlah bahwa motivasi bukanlah sifat yang tetap atau statis, tetapi fenomena yang dinamis dan kompleks yang dapat bervariasi tergantung pada orang, tugas, dan konteks.
Dengan memahami keragaman motivasi ini, Anda dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih menarik dan produktif untuk diri sendiri dan orang lain.