Coaching | Tunggu Masalah, Baru Coaching? Mitos!

coaching

Coaching sering kali dianggap sebagai solusi terakhir ketika masalah sudah muncul. Namun, ini adalah salah satu kesalahpahaman terbesar tentang proses ini. Banyak yang mengira hanya diperlukan untuk karyawan yang kinerjanya kurang baik atau sebagai langkah terakhir sebelum pemecatan. Apakah hanya untuk itu? Mari kita bongkar mitos dan pahami esensi sebenarnya.

Coaching untuk Pengembangan

Ambil contoh seorang manajer, Dani, yang merasa frustrasi dengan timnya. Beberapa anggotanya selalu gagal mencapai target, dan dia berpikir, “Mungkin saatnya mereka diberi coaching sebelum keputusan berat harus diambil.” Ini adalah pandangan umum. Dani, seperti banyak pemimpin lainnya, melihat coaching sebagai alat remedial untuk perbaikan. Namun, pandangan ini perlu diluruskan.

Sebetulnya lebih berfokus pada pengembangan potensi yang ada dalam diri seseorang. Bayangkan seorang pelari yang sudah hebat, dia bisa mencapai performa lebih baik lagi. Inilah tujuan utamanya: mendorong orang untuk mencapai potensi maksimal mereka.

Coaching Bukan Solusi Terakhir Sebelum Pemecatan

Mitos lain adalah bahwa coaching hanya diterapkan saat karyawan berada di ujung performa buruk dan akan diberhentikan. Padahal, yang diberikan secara preventif, terutama kepada karyawan yang berpotensi, justru memberikan hasil lebih signifikan.

Jika diberikan lebih awal dan dijadikan bagian dari strategi pengembangan tim, hasil yang dicapai akan lebih besar. Coaching tidak harus selalu berbentuk formal dan terstruktur. Misalnya, dalam percakapan sehari-hari atau evaluasi rutin, seorang atasan sudah bisa memberikan dengan cara yang lebih alami dan efektif. Dengan demikian, bukan hanya tanggung jawab HRD, melainkan juga menjadi peran penting atasan langsung dalam pengembangan karyawan.

Seorang coach tidak perlu selalu bersertifikasi. Dalam kegiatan sehari-hari, saat manajer mendengarkan secara aktif dan memberikan panduan yang relevan, mereka sudah berperan sebagai coach.

Jadi, jika selama ini Anda berpikir bahwa coaching hanya untuk karyawan yang bermasalah atau merupakan tanggung jawab HRD saja, saatnya untuk berpikir ulang. Coaching adalah alat yang sangat kuat, tidak hanya untuk memperbaiki, tetapi juga untuk menggali potensi terbaik dari setiap individu dalam organisasi.

Anda dapat membaca lebih lanjut keseluruhan disini.

Kunjungi website kami:
salesuniversity.id
pastiprestasi.com

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let’s Schedule Time to Talk.

Segera dapatkan solusi dengan menjadwalkan pertemuan virtual dengan tim expert kami!

Company Profile

"*" indicates required fields

COPYRIGHT @2020 – PT. KORPORA TRAININDO CONSULTANT, ALL RIGHTS RESERVED