Selamat pagi dan apa kabar?
Teman-teman, saya ingin melanjutkan mengenai AHA Moment. Pada tulisan sebelumnya saya telah menjelaskan pengertian dan proses terjadinya AHA Moment di diri coachee. Kali ini saya ingin menjabarkan secara ringkas faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya AHA Moment.
Bila mengacu pada 11 Kompetensi Inti dari ICF, terjadinya kesadaran baru di diri coachee merupakan efek atau akibat dari berbagai proses dari berbagai kompetensi lainnya yang musti dikuasai oleh seorang Coach berbasiskan ICF. Jadi, coachee tidak akan mendapatkan awareness apa-apa bila coach-nya tidak bisa mempraktikan berbagai kompetensi tsb.
Apa saja kompetensi yang akan berefek pada terciptanya sebuah kesadaran baru?
Hal yang paling pertama adalah seorang coach musti mampu mengakses intuisinya dalam proses coaching. Dari sekian banyak informasi yang diberikan oleh coachee, dia musti bisa menemukan yang mana saja yang relevan untuk diproses, yaitu dengan memfasilitasi coachee untuk mengintegrasikannya. Coach melakukan hal tersebut dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang ampuh, memberikan umpan balik, atau membingkai ulang (reframing) sehingga akhirnya terciptalah berbagai kemungkinan dan pembelajaran baru yang lebih jelas di kepala coachee. Pada intinya, dia memprovokasi proses berpikir kreatif coachee.
Untuk itu, seorang coach musti mempertajam intuisinya, melatih kemampuan mendengarkan secara aktif, selalu mengajukan pertanyaan yang tajam, tidak lupa memberikan umpan balik, dan pandai-pandai membingkai ulang berbagai informasi.
Wah, sepertinya banyak sekali kemampuan yang musti dikuasai seorang coach ya. Pada tulisan-tulisan selanjutnya saya akan memberikan berbagai tips untuk tiap hal di atas.
Sudah banyak para manajer perusahaan yang telah belajar coaching skill 66 jam telah membuktikan aplikasinya, bukan hanya saat melakukan coaching namun saat memimpin.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.