Selamat pagi dan apa kabar?
Teman-teman, ketika Anda pernah menjadi karyawan, bagaimana atasan Anda memperlakukan Anda? Apakah dia selalu menunjukan keyakinan kita akan berhasil? Ataukah dia menunjukan kesangsian akan kemampuan kita setiap saat? Atasan seperti apa yang Anda suka? Yang memotivasi Anda? Dan yang mana menurut Anda yang akan lebih mungkin meningkatkan kinerja Anda?
Pemimpin hebat mampu mengeluarkan kehebatan team-nya. Saya yakin Anda setuju dengan pernyataan ini. Hanya, tidak banyak yang benar-benar mempraktikannya. Bukannya mereka tidak mau, kemungkinan besar mereka tidak tahu caranya. Padahal, pemimpin yang menghasilkan kinerja tinggi sangat dipengaruhi kemampuan dia untuk itu.
Ketika saya mempelajari ketrampilan coaching dan mendalaminya hingga level PCC, saya menemukan hal-hal menarik tentang bagaimana kita bisa mengeluarkan kehebatan coachee, dan ternyata kemampuan tsb sangat bisa diterapkan di di organisasi. Kompetensi inti seorang Coach berkaitan dengan hal ini adalah Establishing Trust and Intimacy, atau Membangun Rasa Percaya dan Keakraban.
Satu hal penting agar kehebatan coachee muncul, adalah kita sebagai coach-nya musti YAKIN bahwa coachee Anda adalah hebat. Untuk itu, ada dua perilaku di Membangun Rasa Percaya dan Keakraban, yaitu : Coach musti mampu menunjukan kepedulian yang tulus terhadap coachee dan terus menerus memberikan dukungan terhadap perilaku atau tindakan baru, termasuk yang beresiko tinggi untuk gagal.
Jadi berkaitan dengan kompetensi di atas bila diterapkan sebagai seorang leader, jika Anda ingin team Anda berhasil maka pertama Anda HARUS yakin bahwa team Anda hebat. Kemudian jika Anda ingin team Anda hebat, Anda HARUS mengkomunikasikan ke mereka bahwa mereka adalah hebat. Bukan hanya lewat ucapan, namun juga melalui nada suara, postur, bahasa tubuh, ekspresi Anda. Bila Anda yakin team Anda hebat seharusnya kan memang Anda akan memperlakukan mereka seperti itu.
Ini merupakan proses berantai: Anda YAKIN dengan kehebatan team Anda, yang membuat sikap dan perilaku Anda kepada mereka menjadi lebih positif sedemikian sehingga mereka menunjukan kehebatannya itu. Ketika Anda meyakini mereka akan gagal, mereka akan gagal, dan ketika Anda meyakini mereka akan berhasil, mereka akan berhasil. Luar biasa kan?
Ya pastinya bukan hanya metode di atas yang akan membuat team berhasil. Masih ada faktor-faktor lain yang musti Anda lakukan sebagai pemimpin. Metode di atas lebih kepada pendekatan dari sisi ‘manusiawi’nya. Dan memperlakukan team atau karyawan secara manusiawi menjadi syarat pertama agar mereka mau mengeluarkan potensinya.
Sudah banyak para manajer perusahaan yang telah belajar coaching skill 66 jam telah membuktikan aplikasinya, bukan hanya saat melakukan coaching namun saat memimpin.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.