Selamat Pagi dan Apa kabar?
Kita lanjutkan membahas tentang positive challenge. Metode yang efektif melakukannya adalah dalam bentuk pertanyaan yang membuat coachee berpikir lebih dalam.
Selain digunakan untuk reframing, *what-if frame* bisa dipakai untuk men-challenge, karena pada dasarnya men-challenge adalah mengajak coachee untuk me-reframe persepsi yang dia masih pakai.
Ini contoh-contohnya:
- “Seandainya Anda sudah berada di masa depan, apa pendapat Anda dari masa depan terhadap keputusan yang Anda buat saat ini?”
- “Seandainya idola Anda ada di sini, apa pendapat beliau terhadap cara Anda menghadapi masalah tsb?”
- “Seandainya Anda sanggup meraih goal ini jauh lebih cepat, apa yang akan terjadi?”
- Seumpamanya mati hidup Anda tergantung dari keputusan Anda hari ini, keputusan apa yang akan anda ambil untuk menjawab tantangan itu?”
Jadi kegunaan what-if frame adalah tidak terbatas untuk men-challenge coachee. Yang penting kita melakukannya untuk kepentingan coachee berkaitan dengan goal atau tujuan coaching.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.