Selamat Pagi dan Apa kabar?
Kita masih membahas tentang arti dan tujuan coaching, yaitu “membuka potensi manusia”. Coaching meyakini bahwa potensi kita sebetulnya jauh lebih besar daripada apa yang kita sudah tunjukan atau yang kita sadari ada. Hanya sebagian besar masih tersembunyi atau “tertutup”, menunggu untuk diberi kesempatan menunjukan dirinya. Oleh karena itu, dengan coaching, berbagai potensi itu “dibuka” agar kita menyadari dan memanfaatkannya untuk kepentingan positif kita.
Istilah lain “membuka potensi” ini adalah “push the limit” atau “enforce your boundaries”. Metode yang sangat efektif adalah men-challenge coachee. Bahkan, men-challenge adalah service yang seorang coach musti berikan kepada coachee-nya. Ini adalah kemampuan yang mampu menciptakan kesadaran baru bahwa coachee memiliki berbagai potensi yang kemudian membangkitkan motivasinya untuk melakukan tindakan yang berbeda.
Apa pun bentuk dan caranya, men-challenge dalam coaching memiliki syarat sebagai berikut:
- Membuat coachee untuk *bergerak maju*, bukan yang menunjukan betapa salah atau lemahnya mereka. Jadi seorang coach men-challenge agar coachee tergerak, bukannya malah membuat dia menyerah;
- Memposisikan Coach-nya sebagai *mitra mereka*, bukannya sebagai musuh atau lawan mereka. Coachee tahu bahwa coach-nya melakukan itu bukan supaya dirinya gagal, namun dengan intensi positif untuk mendukung dia mencapai tujuannya.
Bentuk men-challenge yang memenuhi syarat di atas saya sebut sebagai *positive challenge*. Ini akan membuat coachee menyadari blind spot-nya secara positif dan efektif, sehingga akhirnya dia mau bangkit untuk meraih sesuatu yang lebih tinggi lagi.
Saya akan jabarkan berbagai teknik melakukan positive challenge di tulisan berikutnya.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.