Coaching 101 – Strategi coaching terhadap yang belum terbuka

Selamat pagi dan apa kabar?

 

Setelah memberikan sesi coaching, salah seorang leader cerita kepada saya bahwa dia mengalami kesulitan karena karyawannya itu seperti menutup-nutupi permasalahannya. Dia masih belum cukup terbuka untuk menceritakan kondisinya. “Apakah karena saya atasannya ya?” Leader tersebut merenung.

Pernah mengalami hal yang sama?

 

Sebetulnya ada satu strategi yang cukup ampuh untuk men-coaching seseorang yang masih menyembunyikan kondisinya.

 

Seperti yang sebelumnya saya tulis, resistensi atau ketidakterbukaan seorang coachee bisa diakibatkan dua faktor:

 

  1. Coach kurang membina kepercayaan, kenyamanan dan keakraban. Dalam hal ini musti memperkuat rapport terus menerus.
  2. Coachee kesulitan untuk memverbalisasikan kondisinya. Hal ini bisa disebabkan karena dia tidak bisa menatanya dalam bentuk kata-kata. Bisa juga karena dia masih denial terhadap kondisinya, atau karena masalahnya terlalu berat untuk dia ungkapkan.

 

Kita sudah sering berdiskusi mengenai no. 1. Kali ini mari kita bahas faktor kedua.

 

Ada sebuah strategi yang cukup ampuh untuk membereskan kasus no. 2, yaitu menggunakan metafora. Maksudnya? Ya metafora atau analogi atau perumpamaan.

 

Fasilitasi coachee untuk menceritakan kondisinya dalam bentuk metafora atau perumpamaan. Misal dengan bertanya  “apabila kondisi Anda diumpamakan sebagai hewan, tumbuhan, atau simbol-simbol tertentu, Anda akan menganalogikannya seperti apa ya? Mohon ceritakan.”

 

Setelah dia berhasil mengumpamakannya, kita bisa mengeksplorasi metaforanya lebih lanjut. Contoh perumpamaannya adalah “bagai burung elamg yang kakinya terikat tali sehingga gak bisa terbang tinggi”, kita bisa gali, “apa yang burung elang itu inginkan? Apa yang dia butuhkan”, dll.

 

Secara tidak disadari, coachee mulai menceritakan kondisinya dalam bentuk cerita metafora, dan dia tidak kesulitan lagi atau tidak menghindar lagi untuk mengatakannya. Toh, saat ini yang di-coaching adalah si burung elang, bukan dia.

 

Ketika si burung elang tsb sudah menemukan alternatif solusi, jangan lupa kembalikan dia ke kondisi nyata: “Apabila keadaan burung elang tsb kita hubungkan dengan kondisi Anda, apa yang Anda bisa ceritakan atau simpulkan?” Dll.

 

Mudah-mudahan dengan strategi di atas, coachee kita akan semakin mudah terbuka kepada kita

 

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Let’s Schedule Time to Talk.

Segera dapatkan solusi dengan menjadwalkan pertemuan virtual dengan tim expert kami!

Company Profile

"*" indicates required fields

COPYRIGHT @2020 – PT. KORPORA TRAININDO CONSULTANT, ALL RIGHTS RESERVED