Suatu sore di sebuah Mall, saya kebetulan melihat ada stand jualan mobil. Dan tahu-tahu ada salesman yang menghampiri saya dan dia mengatakan “Ini mobil tipe baru, Pak!” dan saya hanya mengangguk. Lalu dia bicara lagi, “Ada diskon, Pak” ujarnya. Saya kaget, kok saya belum nanya harga berapa eh dia sdh bilang diskon. Waduh, inilah kesalahan seorang penjual yang mungkin tidak diberi training sales. Kok belum apa-apa sudah berbicara diskon.
Ini yang saya kurang suka dari seorang penjual yang hanya mengandalkan diskon dan memainkan harga saja sebagai satu-satunya senjata. Tapi Pak, kan banyak customer yang mintanya harga murah. Itu kata-kata yang saya sering dengar dari peserta di training sales yang saya ajarkan. Dan selalu saya jawab, siapa bilang? Pernah nggak ada menjual barang kepada seseorang yang harganya lebih tinggi dibanding competitor dan dia ambil sama anda. Dan selalu saya mendapatkan jawaban , “Iya, pernah Pak” nah kenapa bisa? Sayapun pernah beli mobil yang harganya lebih mahal beberapa juta dari penjual mobil yang lain. Kenapa saya mau?
Komponen harga penjualan tidak melulu cost + profit tetapi ada juga yang cost + added value yang harganya bisa lebih dari kompetitor. Oo bisa toh jualan dengan harga tinggi? Bisa!
Caranya?
Sebelum berbicara caranya, saya mau buka kepada anda dan ini sering saya sharingkan dikelas training sales dan training negosiasi. Bahwa menjual itu menciptakan nilai sedangkan negosiasi itu melindungi nilai yang anda tawarkan. Bila negosiasi anda kalah maka nilai yang anda ciptakan disaat melakukan penawaran penjualan menjadi percuma. O ya? Yes! Saya selalu buktikan saat saya menjual kepada prospek saya. Dan beberapa kali saya selalu memenangi project dengan nilai yang lebih tinggi dibandingkan competitor. Kok bisa? Yes bisa.
Mau tahu caranya? Nanti saya sharingkan di artikel saya yang lainnya. Dan rahasia saya dikelas training sales dan training negosiasi akan dikupas hanya untuk anda.
Oleh Antonius Arif