Selamat pagi dan apa kabar?
Coaching itu adalah sebuah proses untuk memaksimalkan potensi seseorang. Jadi, bukan hanya sekedar ngobrol ngalor ngidul atau sesi curhat saja. Agar coaching ini memberikan dampak yang optimal, perlu ada kesepakatan agenda dan tujuan coaching. Ini yang menjadi acuan coach untuk memfasilitasi prosesnya.
Kompetensi Inti ICF mengenai hal ini adalah Establishing the Coaching Agreement, yaitu kemampuan untuk membangun kesepakatan coaching. Artinya, di awal tiap sesi coaching, seorang coach musti memastikan apa yang coachee-nya ingin bahas dan apa tujuan yang dia ingin capai di sesi itu.
Biasanya, walaupun tidak selalu, seseorang yang datang ke sesi coaching dengan membawa masalah yang sedang dihadapi. Ketika ditanya apa yang dia ingin bahas, dia akan menceritakan masalahnya dengan panjang lebar.
Ini bisa menjadi jebakan untuk coach-nya. Ketika terbawa ke dalam konten, coach-nya hanya mengeksplorasi masalah tsb, dan lebih bahayanya adalah dia tanpa sengaja me-“leading” coachee ke solusi yang dia asumsikan sesuai dengan kebutuhan coachee.
Bila terjadi seperti itu, berarti coach-nya telah melanggar kode etik dan kompetensi Establishing Coaching Agreement di atas karena coaching berjalan menurut pada agenda coach, padahal seharusnya sesuai dengan agenda coachee.
Caranya agar mendapatkan agenda coachee adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan sbb:
- “Berdasarkan apa yang Anda ceritakan tadi, apa yang Anda ingin dapatkan dari sesi kita hari ini?”
- “Berkaitan dengan pencapaian target Anda di akhir tahun, lalu hasil apa yang Anda inginkan dari coaching kita sekarang?”
- “Bila Anda tidak ingin [sebutkan inti masalah yang dia ceritakan], lalu apa yang Anda inginkan?”
Bisa jadi coachee tidak memahami pertanyaan kita. Misal, dari pertanyaan no. 2 di atas, coachee menjawab dengan tetap mengatakan, “ya itu tadi pak, saya ingin target saya tercapai di akhir tahun.” Maka kita bisa lanjutkan dengan:
Coach: “Menurut Anda, apakah setelah sesi kita ini selesai maka target Anda langsung tercapai?”
Coachee: “Ya enggaklah Pak, kan sekarang masih bulan Mei.”
Coach: “Nah, kalo gitu, apa yang Anda mau dapatkan di akhir sesi ini, berkaitan dengan keinginan Anda untuk mencapai target di akhir tahun nanti?”
Coachee: “Ooh iya. Saya ingin tahu bagaimana caranya…”
Pada akhirnya coachee akan jelas apa agenda yang dia ingin capai di akhir sesi coaching.
Yang musti diingat, jangan pernah melanjutkan percakapan coaching sebelum coachee bisa mengutarakan agendanya dengan jelas. Bila tidak, apa yang akan dibahas nantinya akan melebar bahkan mungkin akan mengarah kepada agenda yang coach-nya asumsikan saja.
Belajar Coaching Skill ACSTH 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.