Selamat Pagi dan Apa kabar?
Sebuah program coaching pasti terdiri dari beberapa rangkaian sesi hingga coachee mencapai tujuannya. Biasanya di akhir sebuah sesi coaching, coachee akan merumuskan action plan. Agar coachee tetap ‘on track’ terhadap tujuannya, seorang coach perlu memastikan hasil-hasil action plan tsb.
Kemampuani ini disebut Managing Progress and Accountibility, yang merupakan satu dari sebelas kompetensi inti dari ICF. Dalam hal ini, seorang coach musti mampu menindaklanjuti pelaksanaan rencana-rencana coachee. Istilahnya adalah ‘follow through.”
Model yang saya ajarkan di program ACSTH 66 Jam untuk melakukan follow through adalah *FEELING*. Ini adalah sebuah singkatan, sbb:
- *FACTS.* Pada sesi berikutnya, coach menggali fakta-fakta mengenai apa yang coachee sudah atau belum berhasil lakukan atau selessikan semenjak sesi sebelumnya;
- *EMOTIONS.* Cek emosi atau perasaan coachee mengenai fakta-fakta di atas;
- *ENCOURAGE.* Puji usaha coachee. Hargailah perubahan yang dia telah buat. Akui tantangan yang dia hadapi saat menjalankan action plan tsb;
- *LEARNING.* Cek pelajaran apa yang coachee dapatkan saat mengerjakannya. Fokuskan pada perilaku barunya;
- *IMPLICATIONS.* Setelah itu dapatkan implikasi dari apa yang coachee telah pelajari. Bantu dia untuk melebarkan pelajaran atau perilaku barunya ke konteks yang lebih luas;
- *NEW GOAL.* Akhirnya, temukan sasaran baru untuk coachee fokuskan. Lakukan coaching terhadap hal ini, sebagai agenda coachee di sesi ini.
Dengan menjalankan model di atas, bukan hanya sesi-sesi coaching tetap ‘on track’, juga coachee akan mengalami kesadaran baru mengenai dirinya.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.