Selamat pagi dan apa kabar?
Mari kita membahas tentang kelahiran coaching modern secara sekilas.
Timothy Gallwey adalah yang pertama kali mendemonstrasikan metode coaching yang sederhana namun komprehensif lebih dari 50 tahun yang lalu. Beliau adalah seorang pendidik Harvard dan jago tenis. Pada tahun 1974 menulis buku _The Inner Game of Tennis_, lalu disusul dengan -Inner Skiing_ dan _The Inner Game of Golf_.
Kata _inner_ beliau gunakan untuk mengacu pada kondisi internal si atlet. Gallwey mengistilahkannya sebagai “musuh yang ada di dalam kepala lebih berat daripada yang ada di lapangan.”
Beliau mengatakan bila sang pelatih dapat membantu si atlet menghilangkan atau mengurangi halangan internalnya, maka kemampuan alamiahnya untuk belajar dan berprestasi akan timbul tanpa membutuhkan masukan teknikal yang terlalu berlebihan dari pelatihnya.
Gallwey mengilustrasikannya dalam bentuk rumus inner game sederhana, yang merupakan ringkasan dari tujuan coaching modern:
*Performance = potential – interference*
*P = p – i*
Inner game dan coaching sama-sama fokus pada meningkatkan kinerja (P) dengan cara menumbuhkan potensi (p) dan mengurangi gangguan (i).
Gangguan (i) yang lebih menakutkan’ adalah yang ada di kepala (internal) daripada yang di luar (eksternal).
Rumus di ataslah yang kemudian menginspirasi para ahli coaching moderen mengembangkan berbagai metode dan model coaching, termasuk model GROW.
Begitu pula dengan kita sebagai Leader. Ketika kita sedang berusaha meningkatkan kinerja karyawan, fokuslah pada membuka dan memanfaatkan kekuatan (potensi)nya dan mengurangi atau bila mungkin menghilangkan berbagai gangguan, terutama yang ada di dalam kepalanya.
Belajar Program Sertifikasi Coaching ACSTH 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.