Selamat Pagi dan Apa kabar?
“Coaching memang bagus, tapi saya sangat sibuk, gak punya waktu untuk coaching karyawan”
Ini adalah pernyataan yang umum keluar dari mulut para atasan atau manajer yang berjuang menyelesaikan aktivitas kantor sehari-hari, sekarang malah disuruh untuk memberikan coaching kepada anak buahnya. Apakah Anda salah satunya?
Sebagian besar leader sebetulnya sudah tahu, bahwa mengembangkan teamnya adalah tugas mereka. Mereka juga tahu bahwa keberhasilan prestasi mereka sangat dipengaruhi oleh keberhasilan dalam mengembangkan teamnya. Namun begitu, sepertinya sulit sekali untuk menyempatkan waktu untuk melakukan itu.
Nah, sebelum terburu-buru mengatakan “gak ada waktu untuk coaching”, ada baiknya Anda menjawab setiap pertanyaan di bawah ini, dan mempertimbangkan matang-matang pada jawabannya:
- Apa untungnya untuk Anda, secara pribadi dan profesional, saat berhasil meng-coaching karyawan?
- Sasaran coaching apa yang masih masuk akal untuk dibuat, di tengah kesibukan pekerjaan?
- Situasi apa sajakah yang Anda bisa manfaatkan untuk mempraktikan coaching? Misal, saat membantu masalah yang dihadapi karyawan, saat memberikan umpan balik, dll.
- Seberapa fleksibel karyawan Anda terhadap jadwal coaching? Contohnya jadwal yang mendadak, dll
- Bagaimana Anda bisa menciptakan waktu untuk coaching? Buatkan daftarnya.
Apabila Anda mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda sebetulnya tidak ada alasan lagi untuk tidak mulai men-coaching bawahan. Jadi, ini tinggal tentang kemauan Anda saja untuk melakukannya.
Belajar Coaching Skill 66 Jam secara LENGKAP dan FUN akan memberikan hasil perbaikan di kehidupan pribadi dan profesional kita.