Artikel

Coaching 101 – Interupsi

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Apa kabar?   Setelah membaca tulisan saya sebelumnya, seorang teman bertanya, “Apakah memotong pembicaraan coachee selalu dilarang? Adakah bentuk interupsi yang diijinkan?”   Hmmm, menarik ya. Dan jawabannya adalah YES, ternyata ada bentuk interupsi yang diperbolehkan.   Ketika pertama kali mengadakan pertemuan dengan calom coachee, kita sebetulnya punya banyak […]

Coaching 101 – Interupsi Read More »

Coaching 101 – Tips untuk tidak Interupsi

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Apa kabar?   Interupsi dalam percakapan coaching adalah perilaku yang sangat dihindari oleh seorang Coach. Karena ketika seorang Coach menginterupsi, dia berpotensi tidak memenuhi paling tidak 3 kompetensi inti ICF, yaitu Establishing Trust and Intimacy, Coaching Presence, dan Active Listening.   Bukan hanya membuatnya tersinggung serta merusak trust dan

Coaching 101 – Tips untuk tidak Interupsi Read More »

Coaching 101 – Interupsi

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Apa kabar?   Teman-teman, di saat Anda sedang mengatakan sesuatu, pernahkah mengalami tiba-tiba seseorang memotong omongan Anda sebelum selesai? Gimana rasanya? Sebagian besar pasti bilang rasanya gak enak ya. Bahkan mungkin ada yang sampai tersinggung.   Di dalam percakapan coaching, memotong atau menghentikan coachee yang sedang berbicara bisa berdampak

Coaching 101 – Interupsi Read More »

korpora coaching practitioner certification program

Coaching 101 – 7 Fasa Percakapan Coaching

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Ada seseorang yang belajar coaching bertanya kepada saya, “adakah sebuah alur coaching yang sederhana, namun bukan dalam bentuk kompetensi yang terpisah-pisah tapi dalam bentuk urut-urutan proses atau yang semacamnya?”   Saya berpikir, “menarik juga.” Maka saya mulai menemukan beberapa versi urut-urutan tsb. Saya tidak mengklaim bahwa semuanya itu sudah

Coaching 101 – 7 Fasa Percakapan Coaching Read More »

Coaching 101 – Ownership

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Ketika menghadapi suatu situasi atau masalah, seorang coachee seringkali menyalahkan orang lain atau keadaan. Seakan seluruh masalahnya tsb adalah gara-gara mereka atau keadaan eksternal, dan dia sama sekali tidak punya kemampuan untuk memperbaikinya. Secara tidak sadar, dia memposisikan dirinya sebagai korban. Istilahnya adalah “playing victim.” Dengan melakukan itu dia

Coaching 101 – Ownership Read More »

korpora coaching practitioner certification program

Coaching 101 – Reframing untuk Positive Challenge

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Kita lanjutkan membahas tentang positive challenge. Metode yang efektif melakukannya adalah dalam bentuk pertanyaan yang membuat coachee berpikir lebih dalam.   Selain digunakan untuk reframing, *what-if frame* bisa dipakai untuk men-challenge, karena pada dasarnya men-challenge adalah mengajak coachee untuk me-reframe persepsi yang dia masih pakai.   Ini contoh-contohnya:  

Coaching 101 – Reframing untuk Positive Challenge Read More »

Coaching 101 – Positive Challenge

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Kita masih membahas tentang arti dan tujuan coaching, yaitu “membuka potensi manusia”. Coaching meyakini bahwa potensi kita sebetulnya jauh lebih besar daripada apa yang kita sudah tunjukan atau yang kita sadari ada. Hanya sebagian besar masih tersembunyi atau “tertutup”, menunggu untuk diberi kesempatan menunjukan dirinya. Oleh karena itu, dengan

Coaching 101 – Positive Challenge Read More »

Coaching 101 – Reframing terhadap Membatasi Diri

Selamat Pagi dan Apa kabar?   Pada tulisan sebelumnya kita membahas tentang membatasi diri. Apakah ini terjadi pada diri kita atau pada coachee kita.   Seringkali kita atau coachee membatasi diri karena terlalu fokus pada masalah sehingga kita “lupa” untuk melihat pada tujuan. Seolah masalah tersebut “menutupi pandangan” kita kepada outcome atau hasil yang kita

Coaching 101 – Reframing terhadap Membatasi Diri Read More »